Seribu bintang terlihat nyata menggantikan matahari. Sepasang bola mata pun menyiratkan tanda kekaguman. Tak hanya sepasang, namun sejuta pasang bola mata. Kagum, itulah rasa yg pertama kali muncul, mungkin.
Tapi kini, bintang ditelan oleh awan gelap. Tak setitik pun cahaya yg dikeluarkannya terlihat. Sepasang bola mata itu sedih. Sedih! Ya, sedih. Agaknya awan itu terlalu kejam untuk bintang.
Terlihat bodoh memang saat sepasang bola mata itu sedih. Angin pun merasakan kesedihannya lewat air mata yang melewati pipinya. Peka tidak cukup jika hanya merasa.
Angin tahu bagaimana caranya membuatnya bahagia. Ya, menyingkirkan awan hitam. Namun, angin tak cukup kuat membuatnya menyingkir, terlalu kuat dan terlalu banyak. Bagaimana caranya? Cara untuk membuat keindahannya kembali nyata. Entah kapan, angin pun masih mencari jalannya.