Menyusuri perjalanan yang telah kupilih, aku menemukan kehidupan. Seseorang yang baru saja ku kenal kini telah menyanyikan lagu yang begitu istimewa disampingku. Memberi satu makna tersendiri bagi hari-hariku. Kebahagiaan yang aku rasakan saat itu.
Waktu demi waktu telah memakan kebahagiaan yang telah terukir satu persatu. Sikapmu yang mulai membeku karena amarah pun menjadikan alasan aku diam. Seakan dijadikan boneka yang dibutuhkan dalam kesedirian dan ditinggalkan saat ia menemukan dunianya kembali.
Jadi, aku ini siapa? Boneka mu? Kini aku tersadar bahwa aku salah memilih, aku memilih kebahagiaan yang hanya ada dalam bayang semu. Aku ingin bahagia itu nyata,tegak dan diperbesar. Ingin rasanya kembali pada kekosongan, dimana aku hanya melihat pepohonan. Namun kini semua telah hancur sekejap, karena sikapmu bagaikan hama telah membunuh semua bibit kebahagiaan.
0 komentar:
Posting Komentar